Ansor Ancab Taman

Ansor Ancab Taman

Jumat, 10 Maret 2017

Sholat tidak boleh Sarungan?



Jika ada yang bertanya, mengapa Imam Madzhab tidak menggunakan hadist Bukhori dan Muslim?. Yang bertanya seperti itu berarti tidak faham sejarah islam. Perlu diketahui, Imam madzhab lahir lebih dahulu jauh sebelum lahirnya Imam Bukhori dan Muslim. Imam Madzhab di abad 2-3 H, sedangkan Imam Bukhori dan Muslim abad 5-6 H. Imam Bukhori adalah murid dari muridnya Imam Syafi’i.

Hal diatas disampaikan oleh Kyai Baidlowi Mufti, dalam acara Majlis Dzikir dan Sholawat “Rijalul Ansor” kecamatan Taman. Rabu 8 Maret 2017 di Masjid Al Qodir Wage. Selain itu, Mustasyar PCNU Sidoarjo tersebut juga menjelaskan tentang definisi wajib dalam kaidah fiqih.

”Wajib itu dibagi tiga, yaitu fardlu, rukun dan syarat. Fardlu itu sesuatu yg wajib boleh dipisah pisah antara wajib satu dengan wajib lainnya”.

Beliau memberi contoh, “Misalkan berwudlu di grojokan hujan, setelah membasuh muka tiba tiba hujan reda dan grojokan berhenti, maka bisa dilanjutkan berwudlu di kamar mandi, langsung membasuh tangan, dan seterusnya.”

Selanjutnya, “Rukun adalah sesuatu yang wajib dan tidak boleh dipisah pisahkan. Dalam sholat memakai istilah rukun. Antara takbir dalam sholat dengan membaca fatihah tidak bisa dipisah pisah. Jika takbirnya di pojokan lalu pindah ke tengah membaca fatihah, maka sholatnya batal.”

“Sedangkan, syarat yaitu sesuatu yg wajib dilakukan sebelum aktifitas.”

Lalu beliau bertanya, “Sholat itu tidak boleh sarungan, betul ndak?”


Beliau menjelaskan, Sarungan ditengah tengah sholat itu tidak boleh. Yang betul, Sarungan itu sebelum sholat. Karena sarungan sebagai syarat menutup aurot dilakukan sebelum aktifitas sholat. Begitulah penjelasan Kiyai Baidlowi yang pernah ditashih langsung oleh KH Imron Hamzah Ngelom Sepanjang. (Faishol)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar