Gara gara ahok, satu ayat ini capai popularitas tinggi di
Indonesia. Pilkada DKI menjadi topik nasional, bukan monopoli orang Jakarta.
Istilahnya Cak Lontong, Ini seperti orang Sidoarjo ikut ribut kepindahan Paul
Pogba ke MU, walau dia bukan warga Manchester.
Menyikapi hal itu, ada baiknya dan ada sedihnya. Baiknya,
orang muslim jadi lebih mengenal isi kitab sucinya. Walau hanya satu ayat, al
Maidah 51.
Sedihnya, ayat ini bisa jadi, hanya bahan jualan para
politikus, untuk menenuhi ambisi kekuasaan. Ayat Qur'an digunakan untuk
menyerang lawan politik.
Gus Mus sempat menyatakan prihatin kepada politikus yg
kerap mempolitisasi agama dalam memenuhi nafsu kekuasaannya. "Kebangeten
tenan, Gusti Allah koq diajak kampanye."
Pilkada DKI masih baru mulai, popularitas al Maidah 51
masih bisa menanjak lagi. Akan banyak lagi ulasan, uraian, dan tafsir ayat ini
bertebaran di media sosial.
Meminjam lirik lagu Iwan Fals, "Ambil hikmahnya,
ambil indahnya...". ..
Selanjutnya, mari mengaji ayat lainnya. Bukan hanya
mengaji al Maidah 51. Mengajinya bukan ke pilkada DKI, tetapi mengaji pada
Kiyai. (Faisol)
Monggo, disruput kopinya....
Goresan yang manis mas ..
BalasHapus